Anis Matta Singgung Krisis Kepemimpinan di Indonesia

Senin, 23 April 2018

AMPM Peci koko 02

JAKARTA – Calon presiden dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta kembali mengingatkan akan potensi-potensi yang dimiliki oleh Indonesia. Dengan beragam potensi yang dimiliki, baik dari segi sumber daya alam dan sumber daya manusia, Anis mengatakan Indonesia bisa menjadi kekuatan utama dunia.

“Dengan semua potensi yang dimiliki, seharusnya Indonesia menjadi kekuatan utama dunia, diakui sejajar dengan negara-negara kuat, dan ikut menentukan arah sejarah dunia,” kata Anis melalui keterangan pers yang diterima Sindonews, Senin (23/4/2018).

Anis mengatakan, Indonesia harus menyadari dirinya bangsa dan negara yang besar dan layak dihormati. Namun, kini yang terjadi justru sebaliknya, Anis menyebut Indonesia seolah masih menjadi negara yang lemah akibat krisis narasi dan kempimpinan.

Anis mengatakan, krisis narasi diindikasikan dengan banyaknya masalah yang tak menemukan jawaban. Kondisi ini mengakibatkan orang merasa kehilangan arah yang dituju sehingga merasa frustasi. Anis menambahkan, krisis ini bertaut juga dengan krisis kepemimpinan, di mana pemimpin gagal menjelaskan ke mana arah yang dituju.

“Indonesia ini ibarat mobil bermesin CC besar tapi berjalan tanpa arah, serta sering salah jalan, karena sopirnya tidak punya GPS yang benar,” ujar Anis.

Anis mengatakan, hingga 20 tahun era reformasi jumlah penduduk Indonesia bertambah 60 juta jiwa. Jumlah itu, kata dia, setara dengan kira-kira dua kali Malaysia. Dengan jumlah penduduk yang besar, Indonesia harus percaya diri, berpikir dan bertindak sebagai negara besar.

Karena itu Indonesia butuh arah baru untuk sampai pada tujuan cita-citanya dengan mentransformasi diri menjadi masyarakat pembelajar dan religius. Arah baru itu pula yang akan mengantarkan Indonesia menjadi salah satu kekuatan utama dunia.

“Agama berperan membangun karakter, dan karakter yang paling utama adalah kejujuran. Pengetahuan digunakan untuk membangun kompetensi. Inilah dua fondasi penting agar Indonesia bisa melompat tinggi dan dihormati,” ujar Anis.

sumber