Sowan Kiai Lirboyo, Anis Matta Didoakan Jadi Presiden

Minggu, 22 Desember 2013

image

Kediri – Harianjatim.com. Menjelang Pemilu 2014, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta kian intensif bersilaturahim ke sejumlah pondok pesantren di Jawa Timur. Bahkan silaturrahim itu, berbuah doa spesial kepada Anis Matta.

Salah seorang Pengasuh Pesantren Lirboyo Kediri, KH Kafabihi Machrus, mendoakan Anis Matta menjadi calon presiden RI. Doa itu disampaikan KH Kafabihi Machrus saat menerima silaturrahim Anis Matta di Pesantren Lirboyo.

“Ketika yang tua sudah tidak dipercaya, saatnya yang muda tampil,” kata KH Kafabihi Machrus saat memberikan sambutan pada acara dialog kebangsaan di Aula Muktamar Lirboyo, Minggu (22/12).

Indonesia, lanjut Kafabihi Mahrus, sudah terlalu banyak kasus korupsi, sehingga merindukan tokoh muda yang amanah tampil memimpin.

Dialog bertajuk “Dari Pesantren untuk Bangsa” ini dihadiri juga oleh Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf dan A’wan Syuriah PWNU Jatim, KH Anwar Iskandar.

Menurut Anis Matta, ini panggung kedua setelah Sabtu (21/12) kemarin, ia berdialog dengan kiai dan santri di Pondok Pesantren Mambaush Sholihin, Gresik.

Anis Matta yang seperti biasanya tampil segar dan kaya gagasan, menyebut pesantren punya peran sangat besar ketika perjuangan kemerdekaan. “Indonesia berhutang besar pada ulama dan pesantren,” tandasnya saat mengisi dialog tersebut.

Ke depan, Anis Matta berharap pesantren mampu melahirkan pemimpin negeri ini. “Disiplin belajar di pesantren akrab dengan penderitaan yang disengaja untuk menempa para santri. Kultur pesantren juga sangat egaliter,” ungkapnya.

Kultur egaliter ini juga dibahas oleh Syaifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul. Menurut Wagub Jatim ini, Indonesia dulu sempat mengalami perdebatan tentang bentuk negara, apakah menjadi negara agama atau negara kebangsaan, pada akhirnya para ulama menyepakati untuk menjadi negara bangsa.

Sementara itu KH Anwar Iskandar lebih menyoroti perlunya dibangun silaturahim lebih intensif di kalangan partai Islam dengan ormas seperti NU. “Diperlukan kebersamaan partai Islam dan NU,” tegasnya.

Secara khusus, KH Anwar Iskandar juga mengajak PKS untuk lebih dekat dengan NU. “Sudah waktunya PKS tidak mengambil jarak dengan tradisi NU,” nasehatnya. (jaring/id/red)